LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
Disusun
Oleh:
Nama : Eliza Noviani
Npm : E1G015010
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok : 6 (Enam)
Hari/Jam : Senin/12:00-14:00 Wib
Tanggal : 14 Maret 2016
Ko-Ass : Juliawanto
Dosen : Dra. Devi Silsia, M.Si
Objek
Praktikum : IDENTIFIKASI HIDROKARBON TIDAK JENUH
LABORATORIUM
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Secara
garis besar senyawa hidrokarbon digolongkan berdasarkan struktur molekul dan
kejenuhan ikatan. Senyawa hidrokarbon yang digolongkan berdasarkan struktur
molekul terbagi berupa rantai karbon terbuka ( rantai alifatik ). Dan rantai
tertutup ( alisiklik dan aromatik ). Penggolongan berdasarkan kejenuhan ikatan
terbagi menjadi senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh. (Ismail Marzuki,
S.Si., M.Si.,2001)
1.2
Tujuan
Mahasiwa mampu
mengindentifikasi senyawa hidrokarbon tidak jenuh.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Senyawa
hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya mengandung unsur karbon dan
hidrogen. Hidrokarbon walaupun hanya terdiri atas dua unsur, tetapi merupakan
kelompok besar senyawa. Jumlah atom karbon dalam satu molekul hidrokarbon alami
dapat mencapai puluha. Karena jumlah nya sangat banyak tersebut, maka dilakukan
penggolongan terhadap senyawa hidrokarbon .(Imam,1998)
Senyawa organik
yang hanya mengandung atom hidrogen dan karbon disebut hidrokarbon. Hidrokarbon
terbagi menjadi dua yaitu hidrokarbon alifatik dan hidrokarbon siklik.
Hidrokarbon alifatik dan siklik juga dibagi lagi menjadi beberapa bagian.
Hidrokarbon alifatik terbagi menjadi dua yaitu alifatik jenuh(senyawa alkana)
dan alifatik tidak jenuh(senyawa alkena dan alkuna)., sedangkan hidrokarbon
siklik terbagi menjadi tiga yaitu siklik jenuh(sikloalkana), senyawa tak
jenuh(sikloalkena), dan senyawa aromatic(benzena).(Suyatno,2000)
Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam
ikatan karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang
mempunyai satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau
lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan
hidrokarbon tidak jenuh (Fessenden, 1997).
Sebagai
hidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana mempunyai empat ikatan
tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas. Semua elektron terikat kuat oleh
kedua atom. Akibatnya, senyawa ini cukup stabil dan disebut juga parafin yang
berarti kurang reaktif (Wilbraham, 1992).
Karbon-karbon
dari suatu hidrokarbon dapat bersatu sebagai suatu rantai atau suatu cincin.
Hidrokarbon jenuh dengan atom-atomnya bersatu dalam suatu rantai lurus atau
rantai yang bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus
berarti dari tiap atom karbon dari alkana akan terikat pada tidak lebih dari
dua atom karbon lain. Suatu rantai cabang alkana mengandung paling sedikit
sebuah atom karbon yang terikat pada tiga atau lebih atom karbon lain (syahril,
2000).
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Alat Dan Bahan
Alat yang
digunakan
·
Botol semprot
·
Gelas piala 100 ml
·
Gelas ukur 100 ml dan 25 ml
·
Pipet tetes
·
Erlenmeyer 250 ml
·
Tabung reaksi + rak
·
Penjepit tabung reaksi
·
Pipet volome5 ml
Bahan yang
digunakan
·
KMn04
·
Gabus
·
Cac2(karbit)
·
Pipa/ selang plastic
·
Aquades
3.2 Prosedur
Kerja
3.2.1 Reaksi oksidasi alkena
1. Sampel
dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 5 ml
2. Tambahkan
larutan KMn04 1% tetes demi tetes kedalam tabung reaksi
sampai terjadi perubahan warna
3. Jika
perubahan warna sampel menjadi jernih menandakan sampel
mengandung senyawa karbon tidak jenuh.
3.2.2 Reaksi
pembentukan asetilen
1.
Masukkan
karbit(cac2) sebesar jagung kedalam Erlenmeyer bervolume
250 ml yang sebelumnya tekah diisi
dengan 100 ml aquades .
2.
Selanjutnya
tutup dengan karet / gabus yang telah dilobangi.
3.
Masukkan
pipa kaca panjang / selang kedalam Erlenmeyer yang telah
ditutupi gabus tadi .
4. Alirkan
ujung pipa kaca / selang kedalam Erlenmeyer lain yang telah
berisi larutan KMn04 1%
5. Jika wrna
KMn04 hilang berarti mengandung gas asetilen
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
No
|
Percobaan
|
Hasil Pengamatan
|
Keterangan
|
1
|
Percobaan 3.2.1
Reaksi Oksidasi
Alkana.
|
Heksana tidak
bereaksi dengan KMnO4. Terdapat endapan KMnO4 didsasar yang berwarna ungu.
|
Hidrokarbon
jenuh.
|
2
|
Percobaan 3.2.2
Reaksi
pembentukan asetilen.
|
Warna ungu pada
KMnO4 berubah menjadi coklat setelah dicampur dengan gas karbit.
|
Hidrokarbon
tidak jenuh.
|
4.2
Pembahasan
Pada percobaan 3.2.1
seharus nya yang di praktikumkan adalah alkena dengan uji bayer. Namun
dikarenakan tidak tersedia nya bahan di laboratorium jadi alkena diganti dengan
alkana yaitu heksana. Untuk melihat apakah warna heksana berubah atau tidak,
yang menandakan dia jenuh atau tidak jenuh.
Sampel diubah juga
karena ingin membuktikan apakah benar bahwa senyawa hidrokarbon jenuh jika
dicampur dengan KMnO4 tidak
berubah warna. Setelah praktikum selesai dapat diketahui bahwa hidrokarbon
jenuh tidak berubah warna sedangkan hidrokarbon tidak jenuh berubah warna.
Ketika heksena dicampur
dengan KMnO4 terdaji endapan berwarna ungu didasar erlenmeyer yang
merupakan senyawa KMnO4. Heksana
tidak bereaksi dengan KMnO4 yang artinya heksana merupakan senyawa
hidrokarbon jenuh.
Pada percobaan 3.2.2
yaitu reaksi pembentukan asetilen, kami menggunakan KMnO4 dan
karbit. Kedua senyawa tersebut diletakkan pada masing masing erlenmeyer, KMnO4
diletakkan ditengah tengah erlenmeyer agar ketika gas karbit dialirkan
dapat mudah bertemu dengan KMnO4. Sedangkan karbit dicampur dengan
aquades untuk menghasilkan gasnya, kemudian gas tersebut dialirkan dengan
menggunakan pipa kaca menuju erlenmeyer yang berisikan dengan KMnO4. Ketika gas karbit sudah mulai tercampur dengan
KMnO4 warna KMnO4 yang
tadi nya berwarna ungu perlahan berubah warna menjadi coklat. Hal ini dapat
terjadi karena terbentuknya asetilen yang merupakan senyawa hidrokarbon tidak
jenuh.
Jadi dengan praktikum
ini kita sudah mengetahui bahwa alkana benar merupakan hidrokarbon jenuh dan
alkena dan alkuna merupakan hidrokarbon tidak jenuh.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Senyawa hidrokarbon
tidak jenuh dapat diidentifikasi dengan menggunakan KMnO4 yang di
reaksikan dengan alkena. Serta gas karbit dapat mengubah KMnO4
menjadi alkuna dengan ciri warna ungu KMnO4 berubah menjadi coklat akibat gas karbit.
5.2
Saran
1. Tolong alat dan
bahan bahan yang ada di dalam laboratorium lebih dilengkapi supaya proses
praktikum tidak terganggu.
2. Praktikan agar dapat
menjaga konduisfitas supaya praktikum dapat berjalan dengan lancar dan
praktikan yang lain tidal terganggu.
DAFTAR
PUSTAKA
Fessenden, 1997.Senyawa
karbon dan hydrogen. Jakarta : Erlangga.
Rahayu, Imam.1998. Praktis
Belajar Kimia. Malang : Media Pratama.
Suyatno.2000. Kimia
SMA/MA kelas X. Bandung : Grasindo.
Syahril, 2000 . Manfaat
hidrokarbon. Jogjakarta : Gajah Mada University
Press.
Wilbraham,
1992. Definisi senyawa hidrokarbon.. Jakarta: Lepdikbud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar