Kamis, 08 Desember 2016

Laporan Dasar-dasar Mikrobiologi Alga dan Ganggang



LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI


Disusun Oleh :
Nama                           : Eliza Noviani
Npm                            : E1G015010
Prodi                           : Teknologi Industri
   Pertanian
Kelompok                   : 3 (Tiga)
Hari/Jam                      : Kamis/ 12.00 Wib
Tanggal                       :  28 April 2016
Ko-Ass                        : Rakha Satya Idsan
                                                              Tita Novita
Dosen                          : Ir. Hasanuddin, Msc
Obyek Praktikum        : ALGA DAN GANGGANG





LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimilliki tumbuan (akar, batang, daun, dan sebagainya), karena itu, alga pernah digolongkan juga sebagai tumbuhan bertalus. Istilah anggang pernah dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti Hydrlla, dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendri, namun dipisah-pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri (Mitchell, 2012).
            Alga atau ganggang merupakan tumbuhan yang belum memiliki akar, batang, dan daun yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Alga hidup di tempat-tempat yang berair, baik air tawar maupun air laut dan tempat-tempat yang lembab. Alga atau ganggang merupakan sumber daya nabati sebagai bahan kebutuhan hidup manusia (Bold dan Wynne, 1978).
            Ada beberapa macam pigmen yang terdapat pada alga, diantaranya adalah fikosianin = warna biru, xantofil = warna kuning, karoten = keemasan, fikosantin = warna pirang, fikoeritrin = warna merah. Berdasarkan perbedaan pigmen tersebut, alga dibedakan menjadi empatdivisi, yaitu Chlorophyta (alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga pirang), dan Rhodophyta (alga merah) (Rasyid, 2004).

1.2  Tujuan
1.      Mengamati berbagai bentuk morfologi alga.
2.      Mengamati perbedaan beberapa kelompok alga.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Alga merupakan tumbuhan talus yang hidup d air, baik air tawar maupun air laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Yang hidup di air ada yang bergerak aktif dan ada yang tidak (Tjitrosoepomo, 1981).
            Alga merupakan eukariotik merupakan organisme yang mengandung satu pigmen atau lebih klorofil ditamba pigmen-pigmen yang kita kenal sebagai karotenoid dan biloprotein. Dalam sistem 5 kingdom, alga bukan nama takson dan tidak masuk dalam kingdom plantae. Alg masuk dalam kingdom protista, karena mempunyai ciri-ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang tidak berdiferensiasi membentuk jaringan khusus (Jati, Wijaya, 2007).
            Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimilliki tumbuan (akar, batang, daun, dan sebagainya), karena itu, alga pernah digolongkan juga sebagai tumbuhan bertalus. Istilah anggang pernah dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti Hydrlla, dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendri, namun dipisah-pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri (Blatchley, 2012).
            Alga biru-hijau kini dimasukkan sebagai bakteri sehingga dinamakan Cyanobacteria, dengan demikian, sebutan “alga” menadi tidak valid. Cyanobacteria memiliki struktur sel prokariotik seperti halnya bakteri, namun mampu melakukan fotosintesis langsung karena memiliki klorofil. Sebelumnya alga ini bersama bakteri masuk ke dalam kerajaan Monera. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya diketahui bahwa ia lebih banyak memiliki karakteristik bakteri sehingga dimasukkan ke dalam kelompok bakteri benar (Eubacteria). Sebagai tambaha, beberap akelompok organisme yang sebelumnya dimasukkan sebagai bakteri, sekarang malah dipisahkan menjadi kerajaan  tersendiri, Archaea. Jenis-jenis alga lainnyamemiliki struktur sel eukariotik dan mampu berfotosintesis, entah dengan klorofil maupun dengan pigmen-pigmen lain yang membantu dalam asimilasi energi (Kirby, 2010).
            Semua alga atau ganggang memerlukan lingkungan yang basah untuk melakukan proses-proses hidupnya secara aktif tetapi banyak yang beralih ke dalam keadaan tidur yaitu tetap hidup serta tidak melakukan pertumbuhan dan perkembangbiakan (Soemarwoto, 1980).


BAB III
METODOLOGI

2.1  Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan :
·         Mikroskop
·         Lampu spirtus
·         Pipet tetas
·         Gelas objek
·         Gelas penutup

            Bahan yang digunakan:
·         Air sawah
·         Air cucian piring
·         Air comberan
·         Alkohol 70 %

3.2 Prosedur Kerja
            1. Menaruh satu tetes suspensi alga pada gelas objek dan tutup dengan gelas penutup.
            2. Mengamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 100-400 kali.
            3. Menggambar morfologi alga yang ditemui. Memberi keterangan bagian-bagian
                yang ditemukan dan perkiraan jenis alga.
            4. Mengamati perbedaan masing-masing alga.


4.2 Pembahasan
            Pada praktikum alga atau ganggang ini kami melakukan percobaan dan pengamatan alga pada 3 sampel air, yaitu air sawah, air cucian piring, dan air coberan. Adapunhasil yang kami dapatkan dari percobaan ini ialah sebagao berikut.
            Pada air sawah kami melakukan percobaan dengan cara meneteskan air sawah pada gelas objek, lalu menutupnya dengan gelas penutup, dan selanjutnya diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 100-400- kali. Hasilnya ialah terlihat alga yang berbentuk seperti benang, memanjang, dan berpilin.
            Pada air cucian piring kami juga melakukan percobaan dengan meneteskan sampel air pada gelas objek, lalu menutupnya dengan gelas penutup, dan selanjutnya mengamatinya dibawah mikroskoop. Yang kami lihat di air cucian piring tersebut tidak terdapat alga namun kami menemukan bakteri yang bergerak di sampel air tersebut.
            Pada air comberan kami melakukan perlakuan yang sama terhadap sampelnya yaitu meneteskan pada gelas objek, lalu mentupnya dengan gelas penutup, kemudian mengamatinya di bawah mikroskop. Yang terlihat ialah alga berbentuk seperti batang dengan ntubuhnya terapat flagel sebagai alat gerak.

BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
1.      Terdapat berbagai bentuk morfologi alga, diantaranya ialah berbentk seperti benang, batang, lonjong, cakram, bulat serta lain sebagainya.
2.      Terdapat pula perbedaan di antara beberapa kelompok alga, misalnya pada perbedaan berikut :
Chrysophyta          : alga multiseluler dan uniseluler
Phyrrophyta          : bersel satu dan punya dinding sel
Ehlorophyta          : bersel satu
Phaeophyta           : reproduksi vegetatif dan generatif
Rhodophyta          : hidup di laut

5.2  Saran
      Saran yang dapat say asampaikan berkenaan dengan praktikum yang dilaksanakan ini ialah dibutuhkan ketelitian dalma mengamati dan mngidentifikasi objek yang sedang diamati dengan menggunakan mikroskop, maka disarankan untuk meningkatkan dan memaksimalkan ketelitian dalam melakukan praktikum.


DAFTAR PUSTAKA

Blatchley, W.S. 2012. Protist. Indianapolis : The Nature Publishing Co.
Jati, Wijaya. 2007. Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA. Jakarta : Ganeca.
Kirby, W.F. 2010.  Marine of Allgae. London : British Museum.
Soemarwoto, Idjah. 1980. Biologi Umum.  Jakarta : Yayasan Studi Kurikulum.
Tjitrosoepomo, G. 1981. Taksonomi Tumbuhan. Jakarta : Bharata Karya Aksara.

1 komentar:

  1. Terima kasih...atas kebaikan....saya mengucapkan terima kasih kepada saudara yang telah membantu saya menyelesaikan terkait dengan mata kuliah praktikum biologi.....ahir kata...semangat berjuang

    BalasHapus