LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
ANORGANIK

DISUSUN
OLEH :
NAMA : ELIZA NOVIANI
NPM : E1G015010
PRODI : TEKNOLOGI INDUSTRI
PERTANIAN
KELOMPOK/SIFT : 1 (SATU)
HARI/JAM : KAMIS/ 08.00 WIB
TANGGAL : 26 NOVEMBER 2015
KO-ASS : RENDI ANDRIAN
DOSEN : Drs. SYAFNIL, M.Si
OBYEK PRAKTIKUM : STOIKHIOMETRI
LABORATORIUM
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Reaksi kimia biasanya
antara dua campuran zat, bukannya antar dua zat murni. Suatu bentuk yang paling
lazim dan campuran adalah larutan reaksi kima telah mempengaruhi kehidupan
kita. Di Lm sebagian besar reaksi berlangsung dalam larutan air. Sebagaicontoh
cairan tubuh kita, tumbuhan maupun hewan, meupakan larutan dari berbagai jenis
zat. Dalam tanah pun reaksi pada umumnya berlangsung dalam lapisan tipis
larutan yang diarbsorbsi pada padatan.
Adapun
contoh di khidupan kita sehari-hari yang menggunaka reaksi kimia seperti,
makanan yang kita konsumsi setiap saat setelah dicerna diubah menjadi tenaga
tubuh. Nitrogen dan hydrogen bergabung membentuk amonia yang digunakan sebagai
pupuk. Bahan bakar dan plastik dihasilkan oleh minyak bumi. Pelajaran yang
berkaitan dengan reaksi kimia lazim dikenal sebagai stoikhometri. Stoikhiometri
adalah bagian ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif antara zat yang
berkaitan dalam reaksi kimia.
1.2
Tujuan
1. Mempelajari
prinsip-prinsip stoikhiometri serta perhitungannya.
2. Menentukan
perbandingan stoikhiometri setiap zat dalam persamaan reaksi.
3. Menentukan
pereaksi pembatas
4. Menentukan
koefisien reaksi dengan cepat dan benar.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu reaksi kimia adalah proses
dimana ikatan atom didalam molekul-molekul zat-zat yang bereaksi dipecahkan,
diikuti oleh penyusunan kembali dari atom-atom tersebut dalam kombinasi nolekul
baru. Dengan perkataan lain, timbul zat kimia baru dan yang lama hilang, tetapi
atom-atomnya tetap sama (Djojodiharjo,1987).
Stoikhiometri berasal dari kata
Yunani, stoicheion (unsure) dan mettrein (mengukur), berarti mengukur unsur.
Pengertian unsur-nsur dalam hal ini adalah partikel-partikel atom, ion, molekul
atau elektron yang terdapat dalam unsur atau senyawa yang terlibat dalam reaksi
kimia. Stoikhiometri yang menyangkut cara untuk menimbng dan menghitung
spesi-spesi kimia atau dengan kata lain, stoikhiometri adalah kajian tentang
hubungan-hubungan kuantitatifdalam reaksi kimia (Luscua, 1996).
Stoikhiometri beberapa reaksi dapat
dipelajari dengan muda, salah satunya dengan metode JOB atau metode Variasi
Kontinu, yang mekanismenya yaitu dengan dilakukan pengamatan terhadap kuantitas
molar pereaksi yang berubah-ubah, namun molar totalnya sama. Sifat fisika
trtentunya (massa, volume, suhu, daya serap) diperksa, dan perubahannya
digunakan untuk meramal stokhiometri sistem. Dari grafik aluran sifat fisik
terhadap kuantitas pereaksi, akan diperoleh titik maksimal atau minimal yang
sesuai titik stoikhiomrtei sistem, yang menyatakan perbandingan
pereaksi-pereaksi dalam senyawa.. perbahan kalor pada reaksi kimia bergantung
jumlah pereaksinya. Jika mol yang bereaksi diubah dengan volume tetap,
stoikhiometri dapat ditentukan dari titik perubahan kalor maksimal, yakni
dengan mengalurkan kenaikan temperatur terhadap komposisi campuran (Sutrisno,
1986).
BAB III
METODOLOGI
3.1
Alat dan Bahan
KIO3
KI
HCI
Na2SO3
Amilum
Aquades
Buret
Erlenmeyer volume 50 / 100 ml
Pipet ukur 5 dan 10 ml
Kaca arloji
Botol semprot
Corong kaca
3.2
Cara Kerja
1.
Buret yang sudah bersih dibilas dengan larutan Na2SO3.
2. Buret yang sudah dibilas dipasang
dengan statif dan diisi dengan larutan
Na2SO3.
3.
Selanjutnya menyediakan erlenmeyer, kemudian dengan berurutan
memasukkan kedalam erlenmeyer tersebut
(dengan pipet volume)
larutan berikut :
3 ml larutan KIO3 0,06 M
5 ml KI 0,2 M
1 ml larutan HCl 1 M
1 ml indikator amilum
4. Larutan (pada prosedur nomor 3)
selanjutnya mentitrasi dengan larutan
Na2SO3 sampai terjadi
perubahan warna.
5.Mengamati perubahan warnanya, lalu
mencatat beserta volume Na2SO3
yang terpakai.
6.Mengulangi prosedur no 3-5 sampai 3
kali.
7. Mencatat volume Na2SO3
rata-rata yang terpakai.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
·
Perubahan suhu, warna
dan endapan (wujud) dapat terjadi jika 2 zt dicampurkan.
·
Perubahan reaksi
ditandai dengan terjadinya perubahan, jika tidak terjad makatidak ada reaksi.
·
Pada stoikhiometri
sistem perubahan temperatur dipengaruhi oleh besarnya volume camputan. Dan pada
stoikhiometri asam basa perubahan suhu tidak dipengaruhi oleh volume.
5.2 Saran
Praktikan
harus lebih berhati-hati dan teliti dalam melakukan praktikum. Dan juga diharapkan
ko-ass dapat menjelaskan secara detail bagaimana cara penghitungan maupun
tentang teori, agar praktikan tidak merasa kebingungan dalam membuat lapuran
praktikum.
BAB VI
JAWABAN PERTANNYAAN
1. Dari
percobaan yang anda lakukan, apakah semua zat habis bereaksi ? bila tidak
tentukan pereaksi pembatasnya !
2. Jelaskan
kegunaan amilum dalam percobaan di atas, dan apakah berpengaruh bila volume
amilum lebih dari 1 ml ?
Jawab :
1. Tidak,
pereaksi pembatasnya yaitu KIO3 sebesar 0,02mmol.
2. Amilum
berfungsi sebagai bahan yang digunakan untuk merekatkan suatu bahan yang lain,
dan jika volume amilum lebih dari ml,
akan berpengaruh terhadap percobaan, bisa jadi harus mengeluarkan banyak Na2SO3
atau mengeluarkan sedikit Na2SO3.
3.
DAFTAR
PUSTAKA
Djojodiharjo,
Harijono. 1987. Termodinamika Teknik
Aplikasi dan
Termodinamika Statistik. Jakarta : PT Gramedia.
Luscua,
Achmad. 1996. Stoikiomtri Energitika
Kimia. Bandung : PT Citra
Aditya Bakti.
Sutrisno. 1986. Materi Pokok Fisika. Jakarta : Karvaika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar