LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
ANORGANIK

DISUSUN
OLEH :
NAMA : ELIZA NOVIANI
NPM : E1G015010
PRODI : TEKNOLOGI INDUSTRI
PERTANIAN
KELOMPOK/SIFT : 1 (SATU)
HARI/JAM : KAMIS/ 08.00 WIB
TANGGAL : 05 NOVEMBER 2015
KO-ASS : RENDI ANDRIAN
DOSEN : Drs. SYAFNIL, M.Si
OBYEK PRAKTIKUM : CARA-CARA MENYATAKAN
KONSENTRASI
LARUTAN
LABORATORIUM
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kata larutan (solution)
sering kita dijumpai. Larutan merupakan
campuran homogen antar dua atau lebih zat berbeda jenis. Ada dua komponen utama pembentukan larutan, yaitu zat terlarut (solution), dan pelarut (solvent). Fase larutan dapat berupa
fase gas, cair, atau fase padat bergantung pada sifat kedua komponen
pembentukan larutan. Larutan gas misalnya udara. Larutan padat misalnya
perunggu,amalgam dan paduan logam yang lain. Larutan cair misalnya air
laut,larutan gula dalam air, dan lain-lain. Apabila fase larutan dan fase
zat-zat pembentukannya sama, zat yang berada dalam jumlah terbanyak umumnya
disebut pelarut sedangkan zat lainnya sebagai zat terlarutnya. Konsentrasi
larutan dapat didefinisikan sebagai perbandingan zat terlarut dengan larutan
dan perbandingan zat terlarut dengan pelarut.
Adapun larutan di dalam air
dinamakan aqueous solution. Biasanya
kita mengambil zat yang banyak sebagai pelarut dan yang sedikit sebagai zat
terlarut. Karena fase yang ada berupa zat padat, cair, dan gas, maka dikenal
ada sembilan kemungkinan larutan.
1.2
Tujuan
1. Menjelaskan
berbagai satuan konsentrasi larutan.
2. Mampu
membuat larutan pada berbagai konsentrasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Larutan didefinisikan sebagai
campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai
molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat berpariasi. Larutan dapat
berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung
sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan
pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat
terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut
(Baroroh, 2004).
Konsentrasi
didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau
pelarut. Pada umumnya konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik, misalnya
satuan berat atau satuan volume atau dalam satuan kimia, misalnya mol, massa
rumus, dan ekivalen. Cara
menyatakan konsentrasi dalam satuan fisik yaitu, persen berat, % W/W, persen
volume % V/V, persen berat-volume %W/V, gram zat terlarut dalam satu liter
larutan, milligram zat terlarut dalam satu milliliter larutan, parts per
mllion, ppm (bagian per sejuta), parts per billion, ppb (bagian per
milliard). Cara menyatakan konsentrasi dalam satuan kimia
yaitu, kemolaran (M), kenormalan (N), keformalan (F), kemolalan
(m) dan fraksi mol (Oxtoby,G.2001).
Suatu
larutan adalah campuran homogen dari molekul, atom, ataupun ion dari dua zat
atau lebih.Suatu larutan disebut suatu campuran karena susunannya dapat
berubah-ubah. Disebut homogen karena susunannya begitu seragam sehingga tidak
dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop
optis sekalipun (Keenan, 1999).
Menyebutkan komponen-komponen dalam
larutan saja tidak cukup memberikan larutan secara lengkap, informasi tambahan
diperlukan, yaitu konsentrasi larutan.banyak cara untuk memerikan konsentrasi
larutan yang semuanya menyatakan kuantitas zat terlarut dalam kuantitas zat
pelarut (Ralph,1990).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
· Alat
1. Pipet ukur
2. Pipet gondok
3. Neraca
analitik
4. Botol
semprot
5. Kaca arloji
6. Labu ukur
7. Bola hisap
8. Sikat tabung
reaksi
9. Corong
·
Bahan
1. H2SO4
2. NaCl
3. NaOH
4. Etanol
5. KIO3
6. HCL
7. Asam oksalat
8. Urea
3.2 Cara
Kerja
3.2.1 Membuat larutan NaCl 1%
Menimbang sebanyak 0,5 gram NaCl
dengan neraca analitik, kemudian melarutkan
dengan aquades di dalam labu ukur 50 ml, sampai tanda batas.
3.2.2 Membuat larutan etanol 5%
Memipet sebanyak 2,5 ml etanol
absolute dengan pipet ukur, kemudian memasukkan ke
dalam labu ukur 50 ml. tambahkan aquades sampai tanda batas. Kocok sampai
homogen.
3.2.3 Membuat larutan 0,01 M KIO3
(Mr. 214 gram/mol)
Menimbang sebanyak 0,107 gram KIO3
dengan neraca analitik, kemudian memasukkan ke
dalam labu ukur 50 ml, melarutkan dengan aquades
(aquades ditambahkan sampai tanda batas).
3.2.4 Membuat larutan 0,1 M H2SO4
(Mr. 98 gram/mol)
Memipet sebanyak 0,5 ml H2SO4
dengan pipet ukur, kemudian mengencerkan
dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
v
Labu ukur 50 ml diisi terlebih
dahulu dengan aquades, kira-kira 25 ml, selanjutnya baru dipipetkan H2SO4
ke dalam labu ukur, selanjutnya menambahkan
lagi dengan aquades sampai tanda batas. Cara seperti ini berlaku untuk membuat
larutan asam kuat dan basa kuat yang lain.
3.2.5 Membuat larutan 0,1 N HCL (Mr. 36,5 gram.mol)
Memipet sebanyak 0,415 ml HCL 37%
dengan pipet ukur, kemudian mengencerkan
dengan aquades dalam labu ukur 50 ml, sampai tanda batas.
3.2.6 Membuat larutan 0,1 N asam
oksalat (Mr. H2SO4. 2 H2O. 126 gram/mol)
Menimbang 0,3151 gram asam
oksalat dengan neraca analitik, kemudian mengencerkan
dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
3.2.7 Membuat larutan 1 N NaOH (mr.
40 gram/mol)
Menimbang 0,2 gram NaOH, kemudian
mengencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
3.2.8 Membuat larutan 1000 ppm
Nitrogen (N2) (Mr. urea 60 gram/mol)
Menimbang 0,1086 gram urea,
kemudian mengencerkan dengan aquades dalam
labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
1.
Membuat
Larutan NaCl 1%
Ditimbang
sebanyak 0,5 gram NaCl dengan neraca analitik. Kemudian dilarutkan
dengan aquads di dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
2. Membuat
Larutan Etanol 5%
Dipipet
sebanyak 50 ml etanol absolut dengan pipet ukur. Kemudian dimasukkan ke
dalam labu ukur 50 ml dan diencerkan dengan aquads sampai tanda batas
3. Membuat
larutan 0,01 M KIO3
Ditimbang
sebanyak 0,107 gram KIO3 dengan neraca analitik kemudian
dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan dilarutkan dengan aquades sampai
tanda batas
4. Membuat
Larutan 0,1 M H2SO4
Dipipet
sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian
diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
5. Membuat
Larutan 0,1 N HCl
Dipipet
sebanyak 0,415 ml HCl 37% dengan pipet ukur kemudian diencerkan dengan
aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
6. Membuat
Larutan 0,1 N Asam Oksalat
Ditimbang 0,3151
gram asam oksalat dengan neraca analitik kemudian diencerkan dengan aquades
dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas
7. Membuat
Larutan 1 N NaOH
Ditimbang 0,2
gram asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian diencerkan dengan aquades
dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas
8. Membuat
Larutan 1000 ppm N2 dalam Urea
Ditimbang 0,1086
gram urea dengan neraca analitik kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu
ukur 50 ml sampai tanda batas.
4.2 Pembahasan
1.
Membuat larutan NaCl 1
%
Dik
: W=0,5 gram, V=50 ml
Dit
: Berapa persen berat per volume (% W/V) larutan NaCl ?
Jawab
:
%
W/V=
x 100 %

=
x 100 % = 1 %

2.
Membuat larutan etanol
5 %
Dik
: zat terlarut = 2,5 ml, larutan=50 ml
Dit
: Berapa persen volume larutan etanol?
Jawab
:
%
V/V=
x 100 %

=
x 100 % = 5 %

3. Membuat
larutan 0,01 M KIO3 (Mr 214 gram/mol)
Dik
:m=0,107 gram, V=50 ml = 0,05 L
Dit
: Berapa molaritas KIO3(Mr 214 gram/mol) ?
Jawab
:
n
=
M = 


n
=
= 0,0005 =
= 0,01 M


4. Membuat
larutan 0,1 M H2SO4 (Mr 98 gram /mol)
Dik
: M = 0,1, Mr H2SO4 =
98 gram/mol
L terlarut = 0,5 ml, L larutan = 50 ml = 0,05 L
Dit
: Berapa massa H2SO4 ?
Jawab
:
M
= 

0,1
= 

Gram
zat terlarut (m) = 0,1 x 4,9 = 0,49 gram
5. Membuat
larutan 0,1 N HCl (Mr 36,5 gram/mol)
Dik
: v zat terlarut 0,415 HCl 37 %,
Mr HCl 36,5 gram/mol, L larutan 50 ml
Dit
: Berapa Normalitas HCl?
Jawab
:
N
= 

Ek
= gram zat terlarut/BE
BE
=
=
= 36,5


Ek
= 0,15355/36,5 = 0,0042
N
=
=
= 0,08


6.
Membuat larutan 0,1 N
asam oksalat (Mr H2C2O4. 2 H2O. 126
gram/mol)
Dik :
m zat terlarut= 0,3151 gram, Mr 126 gram/mol), L larutan= 50 ml
Dit
: Berapa normalitas H2C2O4 ?
Jawab :
N = 

Ek =
gram zat terlarut/BE
BE
=
=
= 63,


N
=
x 


=
x
= 0,1 N


7. Membuat
larutan 1 N NaOH (Mr 40 gram/mol)
Dik
: m zat terlarut = 0,2, Mr NaOH= 40, L larutan = 50 ml = 0,05 L
Dit
: Berapa Normalitas (N) NaOH ?
Jawab
:
N
= 

Ek
= gram zat terlarut/BE
BE
=
=
= 40


N
=
x 


=
x
=1 N


8.
Membuat larutan 1000
ppm Nitrogen (N2) (Mr urea 60 gram/mol)
Dik : massa zat terlarut adalah
0,1086 gram =108,6 miligram
Mr urea = 60 gram/mol, L larutan = 50 ml =
0,05 L
Dit
: Hitunglah nilai ppm Nitrogen (N2) ?
Jawab
Ppm
=
=
= 2172


Dari hasil perhitungan yang didapati, kami tidak dapat
membandingkan dengan literatur lainnya, karena ketidaktersediaannya literatur
yang membahas lengkap mengenai pembuatan larutan tersebut satu per satu. Akan
tetapi di sini kami mendapati hasil yang tidak jauh berbeda dari Buku Penuntun
Prakikum sendiri. Hanya, apabila terdapat kekeliruan, semata-mata faktor human
error atau kesalahan pada saat perhitungan itu sendiri yang dilakukan
praktikan.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut di dalam sejumlah larutan tertentu. Berbagai
macam satuan konsentrasi larutan dapat digunakan untuk menjelaskan secara
kuantitatif jumlah relatif dari zat terlarut dan pelarut. Berbagai satuan konsentrasi larutan antara lain :
Persen Berat (% w/w); Persen Volume (% v/v); Persen Berat per Volume (% w/v);
Part Permillion (ppm) & Part Perbillion (ppb); Fraksi Mol (Fx); Molaritas
(M); Molalitas (m); dan Normalitas (N).
Pembuatan larutan dari bahan zat
padat dan bahan zat cair dengan berbagai konsentrasi dapat
dilakukan dengan perlakuan secara langsung dengan pelarutnya yang sesuai. Konsentrasi dari larutan dapat dinyatakan dengan bermacam-macam cara,
yaitu massa zat terlarut dalam sejumlah massa pelarut atau larutan dan massa
zat terlarut dalam sejumlah volume larutan.
5.2 Saran
Dalam Hal
ini perlu kita lebih teliti untuk mengukur suatu zat yang terdapat dalam
kandungan senyawan dan juga perlu kita menghafal rumus-rumus untuk menghitung
suatu zat senyawa tersebut.
BAB
VI
JAWAB
PERTANNYAAN
1. 80 gram H2SO4
dilarutkan dengan 120 gram air.
Diketahui : Mr H2SO4
98 g/mol Mr Air (H2O) 18 g/mol
BJ H2SO4 1.303
g/ml BJ air 1
g/ml
Konsentrasi H2SO4 100%
Tanya: a. Persen berat
b. Molalitas
c. Molaritas
d. Fraksi Mol zat terlarut
e. Fraksi mol pelarut
2. Lengkapi tabel di bawah ini
Zat
Terlarut
|
Gram Zat
terlarut
|
Mol Zat
Terlarut
|
Volume
Larutan
|
Molaritas
|
NaNO3
|
25
|
A. 0,29 mol
|
B. 0,241 L
|
1,2
|
NaNO3
|
C. 31,28 gram
|
D. 0.36 mol
|
16 liter
|
0,023
|
KBr
|
91
|
E. 0,76 mol
|
450 ml
|
F. 1,688 mol/L
|
KBr
|
G. 49,98
|
0,42
|
H. 0,756 L
|
1,8
|
Jawaban
No 1
A. Persen Berat = masa
zat terlarut x 100% = 80 x 100%
Massa pelarut 120
=
8000 / 120 = 66,69 %
B. Molalitas ( m ) = mol
zat terlarut = 98 gram / mol
Kg
pelarut 0,12
kg = 816,67 mol / 1000 gram
C. Molaritas ( M ) = mol
zat terlarut
Liter larutan
V
terlarut = 80 gram / 1,303 gram / ml = 61,39 ml
V
pelarut = 120 gram / 1 gram / ml = 120 ml
V
larutan = 181,39 ml = 0,18139 l
M
= 98 mol = 540,27 mol
/ l
0,18139
l
D. Fraksi Mol zat
terlarut
Mol terlarut =
0,816 Mol
pelarut = 6,67
٭ X = jumlah mol
terlarut = 0,816 = 0,109
jumlah mol
larutan 7,48
٭X = Jumlah
mol pelarut = 6,67 = 0,89
jumlah mol
larutan 7,48
No 2
A. Mol zat terlarut
= massa / Mr = 25 / 85 = 0,29
B. M = mol zat
terlarut
Liter larutan
1,2 = 0,29
liter larutan
Liter larutan = 0,29 / 1,2 = 0,241 L = 241, 167 ml
C. Mol = massa zat
terlarut
Mr
0,368
= massa terlarut / 85
massa terlarut
= 31,28 gram
D. M = mol zat terlarut
Liter
larutan
0,023 = mol / 16
mol = 0,368
E. Mol zat terlarut = gram
zat terlarut / Mr
=
91 / 119 = 0,76 mol
F. M = Mol
zat terlarut
Liter larutan
=
0, 76 mol / 0,45 l = 1,688 mol / l
G. Mol zat terlarut = gram
zat terlarut
Mr
0,42 =
Gram terlarut / 119
gram
terlarut = 49,98 gram
H. M = mol zat terlarut
Liter larutan
1,8 = 0,42 / liter larutan
liter larutan = 0,42 / 1,8 =
0, 756 L
DAFTAR
PUSTAKA
Baroroh, Umi L.U. 2004. Diktat Kimia Dasar 1.
Universitas Lambung
Mangkurat : Banjar Baru
Keenan, CW. 1999. Kimia untuk Universitas. Erlangga.
Jakarta.
Oxtoby,G.2001.Prinsip-Prinsip
Kimia Modern.Erlangga:Jakarta
Ralph H. 1990. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan.
Erlangga. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar