Senin, 05 Desember 2016

Laporan Praktikum Kimia Anorganik 3 pH Asam Basa dan Garam



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

Description: logo unib.jpg
DISUSUN OLEH :
NAMA                          : ELIZA NOVIANI
NPM                              : E1G015010
PRODI                          : TEKNOLOGI INDUSTRI
   PERTANIAN
KELOMPOK/SIFT      : 1 (SATU)
HARI/JAM                             : KAMIS/ 08.00 WIB
TANGGAL                            : 05 NOVEMBER 2015
KO-ASS                        : RENDI ANDRIAN
DOSEN                         : Drs. SYAFNIL, M.Si
OBYEK PRAKTIKUM         : pH ASAM-BASA DAN GARAM 


LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, larutan dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu bersifat asam, basa dan netral. Menurut teori Arrhenius, zat dalam air yang menghasilkan ion H+ disebut asam, sedangkan zat yang didalam air terionisasi menghasilkan ion OHadalah basa. Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam.
Menurut definisi yang kuno, garam adalah hasil reaksi antara asam dan basa. Proses-proses semacam ini disebut netralisasi. Definisi ini adalah benar, dalam artian, bahwa jika sejumlah asam dan basa murni ekuivalen dicampur, dan larutannya diuapkan, suatu zat kristalin tertinggal, yang tak mempunyai ciri-ciri khas suatu asam maupun basa. Zat-zat ini dinamakan garam oleh ahli-ahli kimia zaman dulu.
1.2  Tujuan
1. Menentukan pH larutan dengan menggunakan pH indikator universal.
2. Menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Difinisi yang pertama dan yang paling sederhana untuk asam dan basa adalah difinisi Archenius. Ia mengatakan bahwa asam adalah suatu zat yang terdisosiasi dalam air untuk menghasilkan H+, sedangkan basa adalah suatu zat yang terdisosiasi dalam air untuk menghasilkan OH-. Menurut Bronsted lowry, asam adalah zat yang dapat memberikan proton sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima proton,. Menurut Lewis asam adalah zat yang dapat menerima elktron sedangkan basa adalah zat yang dapat memberikan elektron. (Bresnick,2002;60).
Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan  melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif. (Teguh, 2008)
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. (Any, 2008)
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa. Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH, Ca(OH)2 termasuk basa kuat. (Teguh, 2008)

BAB III
METODOLOGI

3.1           Alat dan Bahan


-          pH indikator universal
-          HCL
-          H2SO4
-          CH3COO
-          NaOH
-          NH4OH
-          NaCH3COO
-          Asam borak
-          NH4CL
-          Na2SO3
-          NaCL
-          Tabung reaksi
-          Erlenmeyer volume 50/100 ml
-          Pipet ukur 10 ml
-          Pipet ukur 5 ml
-          Kaca arloji
-          Corong kaca
-          Rak tabung reaksi
-          Pipet biasa


3.2          Prosedur Kerja
1.      Membersihkan 10 buah tabung reaksi dengan detergen lalu mengeringkan.
2.  Meletakkan di Rak tabung reaksi dengan mulut tabung ke atas.
3.  Pipet lebih kurang 2 ml larutan yang telah disediakan ke dalam masing-masing tabung reaksi.
4.  Menentukan pH dengan menggunakan kertas pH indikator universal.
5.  Menghitung konsentrasi masing-masing larutan tersebut.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan
No
Nama larutan
pH
Golongan
Konsentrasi
(molaritas)
1
HCL
1
Asam kuat
0,1 m
2
H3BO3
5
Asam lemah
1 %
3
Na2SO3
7
Netral
0,1 m
4
H2SO4
1
Asam kuat
0,1 m
5
NaOH
14
Basa kuat
10 %
6
NH4CL
5
Asam lemah
0,1 m
7
NaCL
7
Netral
2%
8
CH3COO
3
Asam kuat
1 m

4.2 Pembahasan
1.   Diketahui             : pH larutan HCL=1
Ditanya                : Konsentrasi larutan HCL=...?
Penyelesaian         :
                                       [H+] = 1 – log 1
= -log 10-1
                                       = 10-1 M
= 0,1 M

2.      Diketahui             : pH larutan H3BO3 = 5
Ditanya                : Konsentrasi larutan H3BO3 =…?
Penyelesaian         :
                           [H+] = 5– log 1
= - log 10-5
= 10-5 M
= 0,00001

3.      Diketahui             : Ph larutan NA2SO3
Ditanya                : Konsentrasi larutan NaSO3….?
Penyelesaian         :
   larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang   
   diperoleh yaitu 10-7 M.

4.      Diketahui             : pH larutan H2SO4=1
Ditanya                 : Konsentrasi larutan H2SO4=...?
Penyelesaian         :
   pH    = 1
   [H+]  = 1 – log 1
= -log 10-1
                                   = 10-1 M
= 0,1 M

5.      Diketahui                         : pH larutan NaOH=14
Ditanya                : Konsentrasi larutan NaOH=...?
Penyelesaian         :
                                pH    = 14
                                       POH = 14 – 11 = 3 = 3 - log 1
                                                = - log 10-3
                                       [OH-]= 10-3
                                       [OH-]= 0,001 M

6.      Diketahui             : pH larutan NH4Cl = 5
Ditanya                : Konsentrasi larutan NH4Cl=...?
Penyelesaian         :
                           pH    = 5
                          [H+] = 5– log 1
= - log 10-5
= 10-5 M
= 0,00001 M

7.      Diketahui            : pH NaCl = 7
Ditanya                : Konsentrasi NaCl=...?
Penyelesaian         :
Larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang    
diperoleh yaitu 10-7 M..

8.      Diketahui                         :
Ditanya                :
Penyelesaian          :





BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1.                Indikator universal merupakan campuran dari beberapa idikator yang memiliki perubahan warna berbeda, sehingga semua perubahan warna itu menyatu dan sebagai hasilnya, indicator universal ini memilki perubahan dari merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu. Cara menggunakan indicator universal bentuk kertas, adalah dengan cara mencelupkan kertas tersebut dalam larutan yang hendak kita ketahui pH-nya. Warna yang terbentuk kemudian dicocokkan/ dibandingkan dengan warna standar yang sudah diketahui nilai pH-nya. Dengan mengetahui nilai pH maka dapat ditentukan apakah larutan bersifat asam, basa atau netral.

2.                Untuk menghindari bilangan yang sangt rendah dalam menghitung konsentrasi larutan yang sangat encer, maka konsentrasi larutan yang dihitung adalah konsentrasi H+ dalam larutan tersebut yang dinyatakan dengan pH.

 

5.2 Saran

            Dalam menentukan nilai ph larutan dengan indicator universal, ketelitian dalam membaca warna sangat diperlukan. Bacalah warna indicator universal ditempat yang cahayanya cukup agar dapat membedakan warna indicator dengan jelas. Sebaiknya tanyakan kepada pembimbing praktikum jika ragu dengan hasil pengamatan.

 



DAFTAR PUSTAKA


Any.Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Bresnick.2001. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Teguh.Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.




JAWABAN PERTANNYAAN

1.        Pengertian istilah dari :
a.       Asam kuat
 Asam kuat merupakan asam yang dianggap terionisasi sempurna dalam  
 larutannya. Bila dalam air terlarut asam kuat, misalnya HCl 0,1 M maka
 akan dapat mengganggu kesetimbangan air.
Contoh :          Asam nitrat (HNO3)
Asam sulfat (H2SO4)
Asam bromida (HBr)
b.      Asam lemah
Asam lemah merupakan asam yang hanya sebagian kecil yang dapat terionisasi. Oleh karena hanya sedikit terionisasi berarti dalam larutan asam lemah terjadi kesetimbangan reaksi antara ion yang dihasilkan asam tersebut dengan molekul asam yang terlarut dalam air.
Contoh :         Asam sianida (HCN)
Asam nitrit (HNO3)
Asam borat (H2Bo3)
c.       Basa kuat
Basa kuat seperti juga halnya dengan asam kuat, yaitu basa yang dalam larutannya dianggap terionisasi sempurna. Basa kuat akan mengakibatkan kesetimbangan air bergeser ke kiri karena adanya ion OH- yang berasal dari basa yang terlarut tersebut.
Contoh :         Litium hidroksida (LiOH)
Natrium hidroksida (NaOH)
Kalium hidroksida (KOH)    

d.      Basa lemah
Basa lemah. Seperti halnya dengan asam, zatzat basapun akan mengalami disosiasi jika dilarutkan dalam air. Basa kuat, akan terdisosiasi langsung menjadi kation dan anion hidroksida (OH), sedangkan basa lemah akan bereaksi dengan air membentuk kation dengan mengambil proton dari molekul air (OH dihasilkan dari molekul air yang kehilangan proton atau H+).
Contoh :         Amoniak (NH3)
Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)
Karbosium hidroksida (CA(OH)3)
2.      Cara menentukan suatu zat termasuk asam kuat/lemah, basa kuat/lemah,
Yaitu dengan cara mencelupkan pH indikator universal kedalam sebuah larutan, lalu kibaskan kertas indikator itu dan cocokkan warna pada tabel pH asam basa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar