LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
Disusun
Oleh:
Nama : Eliza Noviani
Npm : E1G015010
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok : 6 (Enam)
Hari/Jam : Senin/12:00-14:00 Wib
Tanggal : 02 Mei 2016
Ko-Ass : Juliawanto
Dosen : Drs. Syafnil, M.Si
Dra. Devi Silsia, M.Si
Objek
Praktikum : ANALISA KUALITATIF SENYAWA
BAHAN
ALAM HAYATI
LABORATORIUM
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Analisa Kualitatif Adalah
penyelidikan kimia mengenai jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat
tunggal atau campuran.Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang
terbanyak ditemukan di alam. . Berdasarkan prosedur yang ada, waktu
pemanasan juga berfariasi untuk beberapa ekstrak yang akan digunakan pada
setiap ujinya. Secara teoritis lama waktu pemanasan akan berpengaruh pada kadar
atau kandungan senyawa tertentu yang terdapat pada ekstrak yang kita lakukan.
Boleh jadi senyawa yang kita inginkan mengalami perubahan dan modifikasi akibat
pemansan yang terlalu lama, atau boleh jadi senyawa yang kita inginkan belum
terekstrak karena proses pemanasan yang kurang lama ( Harborne, J.B,
1987).
1.2
Tujuan
Mahasiswa
mampu mengidentifikasi beberapa senyawa kimia bahan alam hayati dari berbagai
jenis ekstrak tanaman.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Metabolit sekunder dihasilkan melalui tahap-tahap reaksi dalam jaringan
tumbuhan yang disebut biosintesis. Alkaloid, terpenoid, steroid, dan flafonoid
merupakan beberapa contoh senyawa yang dihasilkan dari biosintesis tersebut.
Penelitian kandungan kimia untuk satu tanaman (daun, batang, kulit batang,
akar, dll) atau melakukan penapisan kandungan kimia terhadap berbagai sepsis
tanaman dalam satu famili pada bagian tertentu akan memberikan informasi
tentang tingkat evolusi (Sabarwati, 2006).
Dalam uji fitokimia, senyawa yang akan diuji yaitu alkaloid, steroid dan
flavonoid. Golongan senyawa alkaloid dideteksi dengan menyemprotkan pereaksi
Dragendrof. Golongan senyawa steroid dideteksi dengan asam sulfat dan asam
asetat anhidrat. Sedangkan golongan senyawa flavonoid dideteksi dengan cara
melarutkan 10 mL filtrat dengan 0,5 g Mg di tambah 2 mL alkohol klorhidrat dan
20 mL amil alkohol, dikocok dengan kuat, terbentuk warna merah, kuning, dan
jingga yang menunjukkan adanya senyawa flavonoid (Maharani et al, 2006).
Flavonoid
terdapat dalam semua tumbuhan yang berpembuluh tetapi beberapa kelas lebih
tersebar daripada yang lainnya. Flavonoid mengandung sistem aromatik yang
terkonjugasi dan karena itu menunjukkan pita serapan kuat pada sprektum UV dan
sprektum tampak. Flavonoid pada umumnya terdapat dalam tumbuhan, terikat terikat pada gula sebagai glikosida dan
aglikon falvonoid yang mana pun mungkin saja terdapat dalam satu tumbuhan dalam
beberapa bentuk kombinasi glikosida. Flavonoid terutama berupa senyawa yang
larut dalam air. Mereka diekstraksi dengan etanol 70% dan tetap ada dalam
lapisan air setelah ekstrak ini dikocok dengan eter minyak bumi. Flavonoid
berupa senyawa fenol, karena itu warnanya berubah bila ditambah basa amonia,
jadi mereka mudah dideteksi pada kromatogram atau dalam larutan.Tidak ada benda
lain yang begitu mencolok dibandingkan flavonoid yang member konstribusi
keindahan dan kesemarakan pada bunga dan buah-buahan di alam. Flavin akan
memberikan warna kuning atau jingga, antosianin akan member warna merah , ungu
atau biru yaitu semua warna yang terdapat pada pelangi terkecuali warna hijau.
Secara biologis, flavonoid memainkan peranan penting dalam kaitannya dengan
penyerbukan pada tanaman oleh serangga. Sebagian flavonoid memiliki rasa yang
pahit sehingga dapat menolak sejenis ulat tertentu. (Sastroamidjoyo, 1996).
Metode
penelitian meliputi penyiapan bahan, karakterisasi simplisia, penapisan
fitokimia, ekstraksi dengan berbagai pelarut, uji hayati pendahuluan,
pemisahan, pemurnian dan karakterisasi isolat. Karakterisasi simplisia meliputi
pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik, penetapan kadar abu total, kadar abu
tidak larut dalam asam, kadar abu tidak larut dalam air, kadar sari larut air,
sari larut etanol, susut pengeringan dan kadar air serta penetapan unsur logam
secara spektroforometri serapan atom. Penapisan fitokimia serbuk simplisia
dilakukan terhadap kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, kuinon,
steroid dan triterpenoid (Djamil et al, 1998).
Menurut perkiraan, kira-kira 2 % dari seluruh karbon yang
difotosintesis oleh tumbuhan diubah menjadi flafonoid atau senyawa yang
berkaitan erat dengannya. Sebagian besar tanin pun berasal dari flavonoid.
Jadi, flavonoid merupakan salah satu dari golongan fenol alam yang terbesar.
Sebenarnya, flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan hijau, sehingga pastilah
ditemukan pula pada setiap telaah ekstrak dari tumbuhan (Markham, 1988).
BAB
III
METODOLOGI
3.1
Alat
dan Bahan
Alat yang
digunakan
·
Botol semprot
·
Erlenmeyer
·
Gelas ukur 10 ml
·
Pipet tetes
·
Penangas air
·
Kompor listrik / gas
·
Pipet volume 5 ml
·
Penjepit tabung reaksi
·
Tabung reaksi + rak
Bahan yang
digunakan
·
NaOH
·
H2SO4
·
HNO3
·
MgCl2
·
I2
·
CH3COOH
·
CH3COONa
·
Aquades
·
Reagen nesler
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Reaksi Salkowsky dan
Liberman-Binehard ( tes Terpenoid)
1.
Siapkan dua buah tabung reaksi yang kering dan bersih.
2.
Masukkan tabung reaksi I :
·
Masukkan 2 tetes sampel / contoh
kedalam tabung reaksi dan secara perlahan lahan tambahkan 2-10 tetes asam
sulfat pekat ( H2SO4 )
·
Kocok perlahan-lahan.
·
Amati apa yang terjadi.
3.
Pada tabung reaksi II :
·
Masukkan 2 tetes sampel / contoh
kedalam tabung reaksi dan secara perlahan lahan tambahkan 2-10 tetes asam
sulfat pekat (H2SO4)
·
Perhatikan apa yang terjadi /
terbentuk.
·
Selanjutnya tambahkan asam asetat
anhidat sebanyak 2-10 tetes.
·
Kocok perlahan-lahan.
·
Amati apa yang terjadi.
3.2.2 Reaksi warna untuk alkaloid
1.
Siapkan tiga buah tabung reaksi yang bersih.
2.
Kedalam tiap tiap tabung tambahkan 2 ml sampel.
·
Tabung I : tambahkan 1 ml reagen nesler.
·
Tabung II : tambahkan 1 ml HNO3 pekat.
·
Tabung III : tambahkan 2 ml yodium.
3. Amati apa
yang terjadi pada tiap-tiap tabung.
3.2.3 Reaksi warna untuk
steroida
1.
Siapkan satu buah tabung reaksi yang bersih.
2.
Kedalam tabung reaksi tambahkan asam asetet anhidrat.
3.
Kocok tabung reaksi.
4.
Amati apa yang terjadi.
3.2.4 Reaksi warna
untuk flavonoida polyketida dan fhenyl propanoida
1.
Siapkan empat buah tabung reaksi yang bersih
2.
Kedalam masing masing tabung reaksi ditambahkan 2 ml sampel
3. Selanjutnya ditambahkan lagi :
·
Tabung I : 1 ml NaOH encer
·
Tabung II : 1 ml natrium asetat ( CH3COONa
)
·
Tabung III : 2 ml MgCl2
·
Tabung IV : 1 ml H2SO4 pekat
4. Amati apa yang terjadi pada masing-masing
tabung.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
Reaksi Salkowsky dan
Lieberman-Binchard (Tes Terpenoid)
No
|
Percobaan
|
Hasil
Pengamatan
|
|
Nama
Sampel
|
Tabung
Reaksi
|
||
1
|
Ekstrak daun pandan
|
Tabung reaksi I :
Sampel + H2SO4
|
Perubahan warna menjadi cokelat keruh / panas.
|
2
|
Ekstrak daun pandan
|
Tabung reaksi II :
Sampel + H2SO4
+ CH3COOH
anhidrat
|
Perubahan warna menjadi cokelat keruh / panas,
setelah ditambahnkan CH3COOH anhidrat warna menjadi cokelat
bening.
|
Reaksi Warna Steroida
Nama
Sampel
|
Percobaan
|
Hasil
Pengamatan
|
Ekstrak daun pandan
|
Sampel
+ CH3COOH anhidrit
+ Kocok
|
Larutan ekstrak daun pandan
setelah ditambahkan asam asetat anhidrit larutan tidak mengalami perubahan
warna.
|
Reaksi Warna untuk Flavanoida
Polyketida dan Fhenyl Propanoida
Nama
Sampel
|
Percobaan
|
Hasil
Pengamatan
|
Ekstrak daun pandan
|
Tabung I :
Sampel + NaOH encer
|
Terdapat banyak buih, warna jauh lebih cerah dari
warna hijau awal.
|
Ekstrak daun pandan
|
Tabung II :
Sampel + CH3COONa
|
Warna hijau lebih gelap dari warna awal.
|
Ekstrak daun pandan
|
Tabung III :
Sampel + MgCl2
|
Warna agak keruh dari warna awal, lebih encer dari
awal.
|
Ekstrak daun pandan
|
Tabung IV :
Sampel + H2SO4 pekat
|
Warna hijau keruh / kecokelatan, larutan
menghangat / memanas.
|
4.2
Pembahasan
Pada prakrikum
kali ini kami melakukan percobaan analisa kualitatif senyawa bahan alam hayati.
Pada percobaan ini kami menggunakan ekstrak daun pandan sebagai bahan sampel.
Kami juga menggunakan bahan lainnya sebagai penguji yaitu NaOH, H2SO4,
HNO3, MgCl2, I2, CH3COOH, CH3COONa,
Aquades, Reagen nesler. Pada praktikum ini kami seharusnya melakukan 4 tahap
prosedur percobaan, yaitu reaksi Salkowsky dan Lieberman-Binchard (tes
terpenoid), reaksi warna untuk alkaloid, reaksi warna untuk steroida, dan
reaksi warna untuk Flavanoida Polyketida dan Fhenyl Propanoida. Namun untuk
prosedur percobaan reaksi warna untuk alkaloid, kami tidak melakukannya
dikarenakan tidak tersedianya bahan.
Dari rangkaian percobaan yang kami
lakukan, didapatkan hasil pada percobaan pertama yaitu reaksi Salkowsky dan
Lieberman-Binchard (tes terpenoid), Tabung reaksi I :
Sampel + H2SO4 menghasilkan perubahan
warna menjadi cokelat keruh / panas dan pada tabung reaksi II : sampel + H2SO4
+ CH3COOH anhidrat menghasilkan perubahan warna menjadi
cokelat keruh / panas, setelah ditambahnkan CH3COOH anhidrat warna
menjadi cokelat bening. Pada percobaan reaksi warna untuk steroida,
didapatkan hasil pada percobaan sampel + CH3COOH
anhidrit + Kocok menghasilkan larutan ekstrak daun pandan setelah ditambahkan
asam asetat anhidrit larutan tidak mengalami perubahan warna. Dan pada
percobaan terakhir yaitu reaksi warna untuk Flavanoida
Polyketida dan Fhenyl Propanoida, diperoleh 4 hasil dari 4 tabung, yaitu tabung
I : Sampel + NaOH encer menghasilkan ekstrak daun pandan menjadi terdapat
banyak buih, warna jauh lebih cerah dari warna hijau awal. Tabung II : Sampel +
CH3COONa menghasilkan larutan ekstrak berwarna hijau lebih gelap
dari warna awal. Tabung III : Sampel + MgCl2 menghasilkan warna
ekstrak daun pandan agak keruh dari warna awal, lebih encer dari awal. Dan pada
tabung IV : Sampel + H2SO4 pekat menghasilkan ekstrak
berwarna hijau keruh / kecokelatan, larutan menghangat / memanas.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Cara
mengidentifikasi senyawa kimia bahan alam hayati ialah dengan menggunakan
beberapa cara atau prosedur kerja yaitu reaksi Salkowsky dan
Lieberman-Binchard (tes terpenoid), reaksi warna untuk alkaloid, reaksi warna untuk
steroida, dan reaksi warna untuk Flavanoida Polyketida dan Fhenyl Propanoida.
5.2 Saran
Untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik saya harap semua bahan yang akan di
praktikumkan agar tersedia.
DAFTAR
PUSTAKA
Djamil, R.,
Iwang S., dan Komar R., 1998, Telaah
Fitokimia dan Uji Hayati
Pendahuluan Ulva Fasciata Delile, Bandung :
Sekolah Farmasi ITB.
Maharani,
D.M., Siti N.H., dan Haiyinah, 2006, Studi
Potensi Kalakai
(Stenochlaena
palustris (Burm.F) Bedd) Sebagai Pangan Fungsional, Banjarbaru : Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat.
Markham, K.
R., 1988, Cara Mengidentifikasi
Flavonoid, Bandung : ITB.
Sabarwati, S.
H., 2006, Petunjuk Praktikum Kimia
Organik II, Kendari : Jurusan
Kimia FMIPA Unhalu.
Sastriamidjoyo, Hardjono, 1996, Sintesis Bahan Alam, Yogyakarta : Gadjah
Mada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar