Senin, 05 Desember 2016

Laporan Praktikum Kimia Anorganik Alat-alat Laboratorium



Laporan Praktikum Kimia Anorganik

DISUSUN OLEH :
                       NAMA                                : ELIZA NOVIANI
                          NPM                                   : E1G015010
                          PRODI                                : TEKNOLOGI INDUSTRI
                                  PERTANIAN
                          KELOMPOK/SIFT            : 1 (SATU)
                          HARI/JAM                         : KAMIS/ 08.00 WIB
                          TANGGAL                         : 22 OKTOBER 2015
                          KO-ASS                             : RENDI ANDRIAN
                          DOSEN                              : DRS. SYAFNIL, M.SI
                          OBYEK PRAKTIKUM     : ALAT-ALAT LABORATORIUM


LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015


BAB I
PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang
Sebelum memulai melakukan praktikum di laboratorium praktikan harus mengenal dari alat-alat laboratorium dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia.Selain itu praktikan harus tahu cara menggunakannya dengan teknik dan prosedur yang benar, walaupun sudah mengenal alat yang jenis, tetapi perlu diingat bahwa tiap-tiap alat terkadang mempunyai prosedur yang telah ditentukan oleh pabrik pembuatnya dan untuk memudahkan mengenal alat kimia yang digunakan untuk pengelompokkan yang umum dipakai yaitu seperti peralatan gelas dan peralatan non gelas, setelah mengenal jenis-jenis peralatan maka praktikan perlu mencoba untuk menggunakannya.
Peralatan gelas, hampir semua eksperimen dengan bahan kimia menggunakan peralatan gelas, gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia dan gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan visual selama reaksi berlangsung, tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini dapat mengebabkan kecelakaan seperti luka terpotong atau tergores dari pecahan peralatan gelas,hal ini merupakan salah satu luka yang sering terjadi di laboratorium.Peralatan non gelas, selain alat-alat yang terbuat dari gelas banyak juga peralatan di laboratorium kimia yang terbuat dari bahan non gelas. Peralatan tersebut antara lain rak tabung reaksi, penjepit tabung, statif berserta klem danlain-lain.

1.2           Tujuan
1.      Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium
2.      Mahasiswa mengetahui jenis, sifat dan fungsi zat kimia
3.      Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Alat-alat laboratorium merupakan alat yang kita butuhkan dalam proses penelitian atau pun proses praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikroba yang tidak diinginkan (Anonim.2013).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Bagaimana mengunakan alat tersebut agar tidak terjadi salah penggunaan dan pemakainnya.Alat-alat laboratorium juga banyak yang berbahaya seperti alat yang harus seteril maka sebelum menggunakan alat tersebut kita harus mensterilkan tangan kita.jika tidak hal itu bisa mengganggu proses suatu penelitian dan tentunya akan berdampak pada hasil penelitian tersebut.perhatian terhadap penggunaan alat laboratorium harus diperhatikan guna keselamatan dan keberhasilan kerja atau penelitian. Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahandari mikrobia yang tidak diinginkan (Anonim,2013).
            Sebelum praktikan memasuki laboratorium, perhatikan hal-hal berikut ini :
A.   Persiapan
       Setiap kali melakukan percobaan di laboratorium, perhatikan dan persiapkan hal-hal berikut ini :
1.    Jas laboratorium
2.    Kacamata laboratorium
3.    Sarung tangan laboratorium
4.    Kertas kerja
B     Materi Praktikum
       Materi yang akan dipraktikumkan harus sudah dipelajari terlebih dahulu. Praktikan harus sudah mengetahui apa yang akan dikerjakan, alat dan bahan yang diperlukan, cara kerja, serta hal-hal khusus seperti bahaya yang mungkin terjadi.
C.    Keselamatan di Laboratorium
       Selama berada di laboratorium, praktikan harus menjaga ketertiban, keselamatan diri dan orang lain. Jangan melakukan sesuatu, misalnya mencampurkan bahan kimia yang tidak anda pahami dengan baik, apalagi diluar prosedur percobaan. Laporkan setiap kecelakaan yang terjadi kepada dosen atau guru pembimbing.
D.   Beberapa Petunjuk atau Larangan
       Berikut ini beberapa petunjuk atau larangan umum yang harus diperhatikan setiap kali melakukan percobaan. Perhatikanlah petunjuk umum dan petunjuk khusus pada setiap percobaan yang ada dikertas kerja. Selain itu eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains.
Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga mengamati perubahan yang terjadi. Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini.
(Wahyudi, 2011).




BAB III
METODOLOGI

3.1           Alat dan Bahan


1.      Gelas Piala
2.      Erlenmeyer
3.      Labu Ukur
4.      Petridish
5.      Gelas Ukur
6.      Kaca Arloji
7.      Tabung Reaksi
8.      Cawan Penguap
9.      Mortal
10.  Krush
11.  Pipet Tetes
12.  Pipet Volume
13.  Pipet Gondok
14.  Batang Pengaduk
15.  Sudip
16.  Corong Pisah
17.  Desikator
18.  Buret
19.  Corong
20.  Rak Tabung Reaksi
21.  Penjepit Tabung Reaksi
22.  Statif dan Klem
23.  Sikap Tabung Reaksi
24.  Segitiga
25.  Bola Hisap
26.  Lampu Spiritus
27.  Bunsen
28.  Kaki Tiga
29.  Botol Semprot
30.  Kawat Kasa
31.  Klem Utilitas
32.  Oven
33.  Tanur
34.  Hot Plate
35.  Timbangan Analitis



3.2           Cara Kerja
1.      Mendengar serta memperhatikan penjelasan nama serta fungsi alat-alat laboratorium.
2.      Mencatat fungsi dari alat-alat laboratorium tersebut dibuku panduan praktikum kimia.
3.      Mengumpulkan buku panduan praktikum kimia untuk ditanda tangani oleh Ko-Ass.
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN

4.1 Hasil Pengamatan

No
Nama dan Gambar Alat
Fungsi
1
Gelas Piala
·         Tempat menyimpan larutan
·         Memanaskan larutan kimia
·         Menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan



2
Erlemeyer
·         Tempat mereaksikan dan atau mencampur zat
·         Tempat menyimpan zat
·         Digunakan untuk tempat yang akan dititrasi

3
Labu Ukur
·         Tempat membuat larutan
·         Tempat mengencerkan larutan
·         Untuk tempat menyimpan laturan



4
Petridish
·         Tempat membiakkan mikroba





5
Gelas Ukur
·         Untuk mengukur volume larutan





6
Kaca Arloji
·         Wadah untuk menimbang




7
Tabung Reaksi
·         Untuk mereaksikan dua atau lebih zat dalam skala kecil




8
Cawan Penguap
·         Untuk mengeringkan suatu bahan dalam oven atau desikator



9
Mortal
·         Menghancurkan zat padat atau kristal




10
Krush
·         Memanaskan logam-logam dan bahan lain. Seperti untuk analisa kadar abu



11
Pipe Tetes
·         Untuk mengambil larutandalam jumlah kecil. Dengan cara meneteskan



12
Pipet Volume
·         Untuk menghitung zat yang keluar




13
Pipet Gondok
·         Digunakan untuk mengambil larutan yang sesuai dengan  volume pipet



14
Batang Pengaduk
·         Digunakan untuk mengaduk suatu larutan agar lebih rata




15
Sudip
·         Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk bubuk atau kristal




16
Corong Pemisah
·         Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis



17
Desikator
·         Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air
·         Mengeringkan zat-zat dalam laboratorium


18
Buret
·         Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukur volume suatu larutan

19
Corong
·         Untuk memasukkan/memindahkan larutan dari suatu tempat ke tempat lain
·         Untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas
20
Rak Tabung Reaksi
·         Tepat tabug reaksi saat mencampurkan suatu zat
·         Mengeringkan tabung reaksi dengan di telunkupkan setelah dicuci

21
Penjepit Tabung Reaksi
·         Untuk menjepit tabung reaksi




22
Statif dan Klem
·         Penjepit buret pada proses titrasi dan soket pada proses ekstraksi




23
Sikat Tabung Reaksi
·         Untuk menyikat/membersihkan tabung reaksi




24
Segitiga
·         Untuk menahan wadah, misalnya krush pada saat pemanasan atau corong pada waktu penyaringan



25
Bola Hisap
·         Untuk menghisap larutan yang ada dalam botol




26
Lampu Spritus
·         Untuk membakar zat atau memanaskan larutan




27
Bunsen
·         Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi



28
Kaki Tiga
·         Sebagai tungku dalam proses pemanasan pembakaran spritus



29
Botol Semprot
·         Tempat aquades dan digunakan untuk mencuci ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air


30
Kawat Kasa
·         Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada saat pemanasan yang menggunakan spritus atau bunsen


31
Klem Utilitas
·         Untuk penjepit dan penyangga tabung elemeyer saat dipanaskan




32
Oven
·         Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah


33
Tanur
·         Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi sekitar 1000 derajat celcius
·         Untuk menentukan kadar abu


34
Hot Plate
·         Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar


35
Timbangan Analitas
·         Untuk menimbang dengan ketelitian tinggi zat-zat dengan skala kecil





4.2 Pembahasan
1.  Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
            Dari hasil data pengamatan tersebut setiap praktikan harus mampu
mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan dan perbedaan berbagai
macam alat yang ada di laboratorium. Sebelum menggunakan alat
laboratorium terlebih dahulu harus dicuci agar steril. Alat-alat
laboratorium dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu : alat gelas, alat
pemanas dan alat lainnya seperti gelas arloji, pengaduk gelas, corong dan
botol semprot. Alat-alat seperti statif digunakan untuk menyangga buret,
propipet untuk menyedot cairan pada pipet.
2. Penimbangan dan Pembuatan Larutan
            Sebelum menimbang, semua alat seperti gelas arloji, sendok, sudip
harus sudah dicuci bersih dan dikeringkan. Ini dilakukan agar tidak ada
kekeliruan saat penimbangan dikarenakan alat-alat yang tidak bersih.
Setelah itu pastikan penimbangan dilakukan secermat mungkin dan tidak
berhamburan. Dengan begitu percobaan akan memberikan hasil yang
maksimal pada praktikan. Prinsip penimbangan adalah memanfaatkan
neraca dan gaya gravitasi untuk mencari tahu massa suatu benda.

 3. Penyaringan Larutan
            Larutan ini disaring dengan kertas saring yang ditempel pada
corong. Endapan larutan, nantinya akan tersangkut pada kertas saring,
tidak ikut jatuh kembali kedalam larutan, karena molekulnya lebih besar
daripada pori-pori kertas saring.

4. Pembacaan Miniskus
            Miniskus adalah suatu larutan yang dimasukkan kedalam buret dan
membentuk cekungan. Antara pembacaan larutan yang berwarna dan tidak
berwarna misalnya aquadest untuk ukurannya maka bagian bawah
miniskus yang dibaca. Sedangkan untuk membaca volume larutan yang
berwarna misalnya KMnO4 maka dilihat adalah miniskus bagian atas.

5.Penyaringan
            Cara pengenceran juga termasuk penggunaan alat yaitu labu ukur,
dihitung jumlah zat yang akan diencerkan kemudian dimasukkan ke dalam
labu ukur zat terlarut yang akan diencerkan harus dihitung terlebih dahulu.
Tujuan pengenceran adalah untuk memperkecil konsentrasi dan
memperbesar volume suatu larutan.




BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
                        Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :
1.      Dalam penggunaan alat-alat dilaboratorium harus sesuai dengan petunjuk seperti cara penggunaan alat, meletakan dan juga cara menggunakan alat dari listrik.
2.      Perlu memperhatikan sifat dari bahan kimia karena berbahaya.
3.      Alat-alat gelas mempunyai tingkat kewaspadaan yang tinggi dibandingkan alat-alat lainnya, karena alat-alat gelas terbuat dari bahan kaca yang mudah pecah.
4.       Pastikan alat-alat yang digunakan bersih dan steril.
5.      Pada proses penyaringan berguna untuk menyaring endapan atau zat hasil dari suatu percampuran larutan.
6.      Pada proses penimbangan berguna untuk menimbang bahan kimia dengan benar menggunakan neraca analitis.
7.      Pada proses pengenceran berguna untuk mengencerkan berbagai bahan kimia dengan benar.
8.      Pada proses titrasi, apabila larutan berwarna gelap maka yang dibaca adalah miniskus atas, dan apabila larutan berwarna bening maka yang dibaca adalah miniskus bawah.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah setiap praktikan harus menjaga kebersihan diri, alat dan ruang laboratorium. Praktikan juga diharapkan bekerja dengan teliti. Ketika percobaan berlangsung praktikan harus bisa menjaga keselamatan kelompok, jangan egois, serta sesama praktikan tidak boleh bercanda ketika percobaan sedang berlngsung.



DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2013Alat – Alat Kimia beseta Fungsinyawww.sholeh alamak.blogspot.com
Diakses  25 Oktober 2015.
Anonim. 2013Alat – alat Pratikum Kimia. www.scribd.com . 
Diakses  25 Oktober 2015.
Wahyudi, Adi Ribut. 2011. “Pengajaran Sains di Laboratorium”.
                        http://www.yudhiart.blogspot.com
                        Diakses pada 25 Oktober 2015.
Walton. 1998. “Pengenalan  Alat-Alat Laboratorium”.
                        http://www.wordpress.co.id
                        Diakses pada 25 Oktober 2015.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar